Pasangan dari Tuhan

Tulisan ini merupakan gabungan tulisan dari beberapa kawan. Saya hanya memodifikasi dan menambahkan beberapa di akhir paragraf. Tulisan ini  sebenarnya sudah ada di dalam repository sejak agustus. Tulisan ini dimaksudkan atas nama keprihatinan khususnya bagi para galau-ers. Tulisan ini juga merupakan hasil membaca, inspirasi, pengamatan, dan pengalaman diri sendiri/orang lain. Tulisan ini bisa diambil hikmahnya dari berbagai fase : galau pacaran, galau mencari jodoh, galau menjelang pernikahan, bahkan galau dalam berumah tangga. Semoga bermanfaat, semangaat!!! 

Kalau ditanya : lu gak GALAU, ren? GAk LAh yaU !^^

Bertahun-tahun yang lalu, saya berdoa kepada Tuhan untuk memberikan saya pasangan, “Engkau tidak memiliki pasangan karena engkau tidak memintanya”, Tuhan menjawab.

Tidak hanya saya meminta kepada Tuhan, saya menjelaskan kriteria pasangan yang saya inginkan. Saya menginginkan pasangan yang baik hati, lembut, mudah mengampuni, hangat, jujur, penuh dengan damai dan sukacita, murah hati, penuh pengertian, pintar, humoris, penuh perhatian. Saya bahkan memberikan kriteria pasangan tersebut secara fisik yang selama ini saya impikan.

Sejalan dengan berlalunya waktu, saya menambahkan daftar kriteria yang saya inginkan dalam pasangan saya. Suatu malam, dalam doa, Tuhan berkata dalam hati saya,” HambaKu, Aku tidak dapat memberikan apa yang engkau inginkan.”

Saya bertanya, “Mengapa Tuhan?” dan Ia menjawab, “Karena Aku adalah Tuhan dan Aku adalah Adil. Aku adalah Kebenaran dan segala yang Aku lakukan adalah benar.”

Aku bertanya lagi, “Tuhan, aku tidak mengerti mengapa aku tidak dapat memperoleh apa yang aku pinta dariMu?”

Jawab Tuhan, “Aku akan menjelaskannya kepadaMu. Adalah suatu ketidak adilan dan ketidak benaran bagiKu untuk memenuhi keinginanmu karena Aku tidak dapat memberikan sesuatu yang bukan seperti engkau.
Tidaklah adil bagiKu untuk memberikan seseorang yang penuh dengan cinta dan kasih kepadamu jika terkadang engkau masih kasar, atau memberikan seseorang yang pemurah tetapi engkau masih kejam, atau seseorang yang mudah mengampuni; tetapi engkau sendiri masih suka menyimpan dendam, seseorang yang sensitif, namun engkau sendiri tidak…”

Kemudian Ia berkata kepada saya, “Adalah lebih baik jika Aku memberikan kepadamu seseorang yang Aku tahu dapat menumbuhkan segala kualitas yang engkau cari selama ini daripada membuat engkau membuang waktu mencari seseorang yang sudah mempunyai semuanya itu.
Pasanganmu akan berasal dari tulangmu dan dagingmu, dan engkau akan melihat dirimu sendiri di dalam dirinya dan kalian berdua akan menjadi satu.

Pernikahan adalah seperti sekolah, suatu pendidikan jangka panjang. Pernikahan adalah tempat dimana engkau dan pasanganmu akan saling menyesuaikan diri dan tidak hanya bertujuan untuk menyenangkan hati satu sama lain, tetapi untuk menjadikan kalian manusia yang lebih baik, dan membuat suatu kerjasama yang solid. Aku tidak memberikan pasangan yang sempurna karena engkau tidak sempurna. Aku memberikanmu seseorang yang dapat tumbuh bersamamu.”

 
Jika kamu memancing ikan.
Setelah ikan itu terikat di mata kail, hendaklah kamu mengambil ikan itu.
Janganlah sesekali kamu lepaskan ia semula ke dalam air begitu saja.
Karena ia akan sakit oleh karena bisanya ketajaman mata kailmu dan mungkin akan menderita seumur hidup.
Begitu juga setelah kamu memberi banyak pengharapan kepada seseorang.
Setelah ia mulai menyayangimu hendaklah kamu menjaga hatinya.
Janganlah sesekali kamu meninggalkannya begitu saja.
Karena ia akan terluka oleh kenangan bersamamu dan mungkin tidak dapat melupakan segalanya selagi dia mengingat.
 
Begitu juga jika kamu memiliki seseorang, terimalah seadanya.
Janganlah kamu terlalu mengaguminya dan janganlah kamu menganggapnya begitu istimewa.
Anggaplah ia manusia biasa. Apabila sekali ia melakukan kesalahan, bukankah perkara mudah bagi kamu untuk menerimanya bukan? Jika tidak mudah, maka akhirnya kamu kecewa dan meninggalkannya. Sedangkan jika kamu memaafkannya boleh jadi hubungan kamu akan terus hingga ke akhirnya.
 
Jika kamu telah memiliki sepiring nasi yang pasti baik bagimu. Mengenyangkan. Berkhasiat. Mengapa kamu berpaling mencari makanan yang lain? Terlalu ingin mengejar kelezatan? Ooo, tidaaak..Kelak, nasi itu akan basi dan kamu tidak bisa memakannya, sehingga suatu hari juga nanti kau akan menyesal.
Begitu juga jika kamu bertemu dengan seorang insan yang membawa kebaikan bagi dirimu. Menyayangimu. Mengasihimu. Mengapa kamu berpaling, mencoba membandingkan dengan yang lain. Terlalu mengejar kesempurnaan. Kelak, kamu akan kehilangannya, apabila dia menjadi milik orang lain, toh kamu juga akan menyesal. 
 
Segala macam hubungan antar manusia itu mirip pasir dalam genggamanmu. Jika berada pada telapak tangan yang terbuka, pasir itu akan tetap pada tempatnya. Namun jika kau kepalkan tanganmu erta-erat untuk mempertahankannya, pasir itu akan menyambur melalui sela-sela jemarimu. Mungkin ada yang tersisa dalam tanganmu, tetapi kebanyakan akan jatuh. Hubungan antara dua insan adalah seperti itu. Kalau dipertahankan dengan longgar, dengan menghormati dan membebaskan orang lain, hubungan cinta itu akan tetap utuh. Tetapi jika digenggam terlalu erat ingin memiliki, maka hubungan cinta itu akan terlepas dan hilang.
 
Berdoalah untuk seseorang yang akan menjadi bagian dari hidup kita,
Aku tidak meminta seseorang yang sempurna, namun aku meminta…
Seseorang yang tidak sempurna, sehingga aku dapat membuatnya sempurna di mata-Mu
Seseorang yang membutuhkanku sebagai peneguhnya,
Seseorang yang membutuhkan senyumanku untuk mengatasa kesedihannya,
Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna.
Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri/suami/keluarga dan keturunan kami sebagai penyenang hati dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa. Amiin.
 
Menikah adalah tentang memupuk cinta di hari lalu, berbagi cinta di hari ini, dan membangun cinta di hari esok. Cinta untuk seseorang bukanlah menuntut, memaksa, melukai, membuatnya menangis, membandingkan, dll Aaaaah, itu terlalu ego (gw gibeng-jambak-gigit juga deh, ahahaha). Hakikat cinta yang sebenarnya adalah memberi karena dengan memberi kita akan belajar tentang ketulusan. Disaat kita memberi kebahagian, sesungguhnya kita memiliki dua kebahagian : yaitu mereka bahagia dan aku bahagia karena mereka juga bahagia.

 

We shouldn’t look for the perfect one, but the right one. If you love with someone, please don’t change her/him. Maybe someday, “I will be changed by myself to be a better person because I love you sincerely”.  


9 responses to “Pasangan dari Tuhan

Leave a reply to Mohamad Sani Cancel reply